Asli Orang Banua

Asli Orang Banua
Selamat Atas Terpilihnya Bapak DUA RUDY Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2010-2015

Jumat, 28 Januari 2011

Erianto Rais,SH Pegang Tampuk Pimpinan di satui


Suara Kalimantan,Tanbu - Drs.H. Fadliansyah Akbar pindah tugas ke kecamatan Batulicin dan digantikan Erianto Rais,SH untuk pimpin tampuk pemerintahan di Kecamatan satui.

Kamis (27/1) bertempat digedung serbaguna Desa Sungai danau Kecamatan Satui diadakan pisah sambut Camat Satui yang lama dengan Camat Satui yang baru, acara pisah sambut camat ini juga dirangkaikan dengan pisah sambut Kepala Desa satui Barat yang lama Prof.DR.H.Abidin HH dengan PJS Kepala Desa Satui Barat yang baru H.saipul. acara yang dimulai dari jam 09.00 wita itu berjalan semarak dengan kehadiran artis ibukota Imaniar. Artis ibukota tersebut sengaja didatangkan oleh panitia untuk menghibur tamu undangan yang datang.

Dalam acara yang berlangsung tersebut turut hadir Kapolsek satui,Danramil satui,dan jajaran muspika lainnya. Selain itu ratusan masyarakat dari berbagai element juga hadir memenuhi gedung serbaguna desa Sungai danau tersebut.

Prof.DR.H Abidin HH yang merupakan Kepala Desa Satui Barat yang lama dan juga penyandang dana untuk kegiatan tersebut tidak nampak terlihat selama acara berlangsung. Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan oleh media ini, yang bersangkutan tidak bisa hadir dikarenakan sedang berduka cita atas meninggalnya salah satu dari anggota keluarga besarnya,sehingga tidak bisa berhadir dalam acara pisah sambut ini tutur salah seorang narasumber.

Dalam sambutannya,Drs.Fadliansyah Akbar menyatakan sangat bahagia dan senang selam bertugas di Satui,banyak kenangan manis yang dirasakan ketika bertugas di satui,imbuh beliau. Sedangkan Erianto Rais selaku camat satui yang baru menyatakan dalam sambutannya siap melanjutkan apa yang sudah menjadi rencana kerja dari pendahulunya yakni,rencana pemindahan dan pembangunan kantor camat,pembangunan rumah sakit serta yang terakhir menjadikan Satui sebagai miniature pelayanan adminstrasi pemerintahan kabupaten.(AR.Suara Kalimantan)

PENGUKUHAN PAGUYUBAN WARGA JAWA di SATUI BATAL DIHADIRI BUPATI


Suara Kalimantan,Tanbu - Warga Jawa di kecamatan satui dan Angsana bentuk paguyuban warganya, Selasa (25/1). Paguyuban yang sudah terbentuk dengan ketua terpilh bpk.Talkhah itu mengadakan pengukuhan yang mengambil tempat di lapangan Total desa Sungai Cuka Kecamatan Satui.
Paguyuban warga Jawa yang diberi nama “pawojo wargo jowo marsudhi luhur” yang rencananya dikukuhkan langsung oleh bupati Tanah Bumbu,Mardani H.Maming ternyata batal dikukuhkan oleh bupati muda tersebut. Asisten II Rahmadi yang mendapat mandat menggantikan dan mewakili Mardani untuk mengukuhkan pengurus paguyuban warga jawa pada malam itu. Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh median ini, Bupati tidak bisa hadir dikarenakan ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Batalnya Bupati hadir dan mengukuhkan pada acara itu membuat sejumlah warga kecewa.dalam kesempatan acara itu Paguyuban Wargo Jowo Pawojo Marsudhi Luhur menyerahkan Cinderaamta berupa Wayang kulit untuk Bupati Tanah Bumbu melalui asisten II yang hadir pada waktu malam acara tersebut.
Acara pengukuhan Paguyuban Pawojo Marsudhi Luhur ini juga dihadiri oleh Camat Satui yang baru beberapa hari bertugas di Satui,camat Angsana,beberapa Kepala Desa yang ada di satui, Kapolsek dan Danramil Satui serta petinggi dari PT Arutmin Indonesia Site Satui. Dalam kesempatan itu pula PT AI site Satui menyampaikan bantuan untuk Sanggar Musik karawitan pimpinan Ropiyat dan sanggar Musik Kesenian banjar Galuh Parindang pimpinan Abdul sani. Masing masing sanggar mendapatkan bantuan 5 juta rupiah.
Warga dan undangan yang hadir pada acara itu dihibur oleh penampilan kesenian tradisional banjar yakni musik panting dan tarian khas tradisi banjar serta hiburan musik campursari dan diakhiri persembahan kesenian tardisional wayang kulit jawa hingga pagi hari. (AR.Suara Kalimantan)

Rabu, 26 Januari 2011

Sampah di Satui resahkan masyarakat

Suara Kalimantan Tanbu - Keterangan masyarakat bahwa sampah di Satui sering menghambatnya jalan raya di Satui pada saat melintas dan baunya menganggu saat melintas jalan raya waktu mau berangkat kerja di waktu subuh jam 05.00 wit, kata pekerja Perusahaan "Koncoro".(26/01/2011)

Tunding Mas Koncoro ga ada lagikah tempat sampah di tepi jalan melainkan merembet di tengah-tengah jalan kota Satui, setiap hari numpuk terus dan baunya sedap betulll...? di Satui masih banyakkan tempat tanah yang masih nganggur, tidak bisakah aparat Instansi Pasar menyiapkan tempat yang begitu pas letaknya "ujarnya".

Saat menemui di ruangan kerja LSM PELIH (Perduli Lingkungan Hidup) Pimpinan Bapak Ahmad Rahmadi Faisal, jelas beliau membenarkan, kalau bisa Dinas Tata Kota segera Resis kelapangan dan segera mungkin untuk memantau Kerja Dinas Pasar Satui dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah)yang ada di Satui.

Himbau Bapak Ahmad Rahmadi Faisal, ini sudah kena "WARNING" bagi Dinas Pasar di Satui sampai saat ini tidak perduli lagi, bagi masyarakat yang sering melintas jalan raya dan perjalan kaki maupun yang kerja di Perusahaan-Perusahaan di waktu subuh hari, di daerah Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.(TIM 99)

Debu jalan raya Satui dipermasalahkan Masyarakat

Suara Kalimantan Tanbu - Menurut keterangan LSM PELIH (Pemerhati Lingkungan Hidup) dan LSM MAPEL (Masyarakat Peduli Lingkungan)sangat memperhatinkan terhadap debu yang ada jalan raya di Satui, yang sering di keluhkan masyarakat sampai saat ini tidak ada perhatian terhadap lingkugan debu setiap hari di hisap dan terhirup oleh masyarakat"tegasnya".(26/01/2011)

Ironisnya dampak debu akan mengakibatkan ISFA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) akibat Tambang Batubara (Barian Tuhan Bagi Rata)dan angkutan Tambang Batubara yang masih melintas jalan raya, yang letaknya terlalu dekat dengan lingkungan perkampungan yang ada di Satui tak terkendali dan bahaya yang akan masa datang di biarkan melulu "jelasnya".

Kami berharap kepada Bupati termuda Se-Indonesia dan Instansi Pemerintah terkait untuk sidak kelapangan yang mana sangat meresahkan warga di Satui saat ini,harapan warga supaya Satui di pandang bersih dari debu, dari akibat track-track angkutan yang sering melintas jalan raya yang membawa lumpur di Satui.

Berhubungan dengan sesuai UU No 32 Tahun 2009 Tentang Dampak Lingkungan, maka kami LSM PELIH ( Pemerhati Lingkungan Hidup) dan LSM MAPEL (Masyarakat Perduli Lingkungan) tidak ada lagi yang terkena dampak di Satui yang berlarut-larut sampai sekarang ini.(TIM 99)

Rabu, 19 Januari 2011

PERSIAPAN MTQ TINGKAT KABUPATEN TANAH BUMBU BERMASALAH


Suara Kalimantan,Tanbu
Musabaqah Tilawatil Qur’an ke VIII Tingkat Kabupaten Tanah Bumbu disinyalir banyak menuai masalah,Rabu (19/1).
Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa narasumber yang ditemui oleh suara Kalimantan. Mereka menilai ketua panitia Musabaqah Tilawatil Qur’an ke VIII Tingakat Kabupaten Tanah Bumbu yang juga Camat Angsana, Nahrul Fajeri , selama ini terlalu sepihak dalam mengambil keputusan tanpa dirundingkan atau musyawarah dulu dengan anggota panitia yang lainnya sehingga menimbulkan beberapa masalah di dalam kepanitiaan.

Salah satu permasalahan yang nampak akibat pengambian keputusan sepihak oleh nya tersebut nampak terlihat dan terjadi pada persiapan peralatan sound system,lighting,multimedia,background panggung dan dokumentasi kegiatan, dimana pekerjaan tersebut pada awalnya oleh ketua panitia diserahkan pada salah satu Event Organizer dengan anggaran Rp,165 juta melalui perjanjian kerjasama atau MoU tanpa musyawarah dengan pihak panitia yang lainnya, namun ternyata MoU yang sudah ditandatangani serta uang muka yang sudah diserahkan kepihak event organizer dibatalkan secara sepihak oleh ketua panitia dengan alasan mendapat protes dari anggota panitia yang lainnya karena telah kerjasama dengan even organizer tersebut. Adapun Event Organizer yang telah dibatalkan kerjasamanya tadi diwajibkan mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan oleh pihak panitia. Hal
Ini tentunya sangat merugikan pihak event organizer dan menjadikan beberapa pihak ragu akan kredebilitas dari panitia dalam melaksanakan event MTQ tingkat kabupaten ini.

Menurut ketua panitia saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut, menyatakan pihaknya selama ini hanya miscommunication sehingga menumbuhkan permasalahan tadi. Nahrul sendiri menyadari dengan kekeliruan ini serta berharap dengan adanya permasalahan tersebut bisa menjadi pelajaran dan MTQ tingkat kabupaten tetap bisa dengan sukses dilaksanakan.

Selanjutnya ketika ditanyakan masalah total dana yang terkumpul sementara untuk kegiatan MTQ ke VIII tingkat kabupaten dan anggaran pembuatan panggung, ketua panitia tidak bisa menjawab,dia hanya mengatakan tidak tahu pasti dengan dana yang terkumpul serta penggunaannya,hanya mengetahui rencana anggaran biaya yang di alokasikan sesuai bahasa proposal, serta menyarankan kepada media ini untuk mengetahui lebih jelas masalah tersebut bisa menghubungi Ketua dua dan ketua tiga tambahnya.

Akibat beberapa permasalahan yang terjadi sejumlah kalangan menyangsikan MTQ Ke VIII Tingkat kabupaten Tanah Bumbu tahun ini tidak berjalan dengan sukses.(AR.)

Selasa, 18 Januari 2011

Banyaknya Limbah diSatui tak bertuan

Suara Kalimantan Tanbu - Menurut Pimpinan LSM PELIH Tanbu (Pemerhati Lingkungan Hidup) Akhmad Rahmadi Faisal di Duga banyak pelangaran UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup di Satui yang sangat perduli lagi sama masyarakat setempat dan supermasi Hukum Lemah.

Saya mengharap dari Dinas Pertambangan Tanah Bumbu untuk meninjau lagi atas adanya KP-KP yang tidak sesuai lagi untuk penambangan yang menyalahi aturan yang berlaku sekarang ini menurut pedoman yang di terbitkan oleh DPR-RI Pusat telah mengodok UU No. 32 Tahun 2009 yang baru kenyataannya di satui masih perduli terhadap UU itu.

Menghimbau Pemerintah Pusat jangan diam dan Menteri Lingkungan Hidup cuma duduk di meja aja. apalagi para Dewan Kabupaten, Provinsi dan Pusat sebagai wakil rakyat cuma menerima gaji tiap bulan aja tapi nyatanya tidak melihat rakyat yang di bawah yang tertidas, jangan Pengusaha aja yang enak dan mari kita memikirkan bagaimana nasib anak cucu kita yang kedepan nanti.

Dan kalau bisa jangan bikin Anggaran lagi tentang lingkungan hidup ini namun pelaksanaan nya nol dan teorinya lancar, kapan lagi rakyat mau maju semuanya telah hancur, tiap hari rakyat bayar pajak lancar, namun di lapangan hati rakyat selalu menangis melihat keadaan nya. (TIM)

PT. PLN Satui di soalkan warga

Suara Kalimantan - Menurut dari aparat kepolisian satui sangat menganggu membikin SKCK, terus kata Dinas Kecamatan juga sering sulitnya membikin Kartu Keluaga dan KTP apalagi jelas warnet-warnet di Satui sangat menghambat penghasilan sehari-hari dia "katanya".

Belum lagi kata Lurah-lurah di satui, UPK (Unit Pendidikan Kecamatan) yang perpanjangan Disdikpora Tanah Bumbu penting membuat laporan-laporan ke Dinas baik sekolahan maupun catatan penting dalam kegiatan sehari-hari menjalankan tugas para Kepala Sekolah "jelasnya".

Menurut keterangan masyarakat ini sangat riskan bagi kami setiap padam dan matinya lampu di satui, gimana kami mau memasak, mengosok pakai, dan menghidupkan mesin air untuk mandi, maka semua itu kebutuhan kami setiap hari dalam pekerja Ibu Rumah Tangga "ujarnya".

Pantauan dari Koalisi Lintas LSM Se-Kalimantan Selatan menuturkan bahwa setiap pemadaman lampu itu, maka apabila hidunya kembali lampu itu berapa kecepatan KWH yang berputar dalam jam, menit dan detiknya hitungan, berarti PT. PLN banyak menghasilkan hitungan KHW, yang jelas masyarakat sangat di rugikan "terangnya"

Sebenarnya pihak dari PT. PLN Satui harus ada Himbaun dan pemberitauan bersipat surat dan pengumuman kepada masyarakat tersebut, maka Koalisi Lintas LSM Se-Kalimantan Selatan menegur PT.PLN di Satui supaya jelas dan tranpran terhadap dalam sistem kerjanya.(TIM)